PSIKOLOGI
KLINIK
GANGGUAN
PSIKOLOGIS MENSTRUASI
Dosen
Pengampu : Listia Dwi Febriati, S.ST
Kelompok
1:
Minantiya Handayani 111 400 48
Telli
Ruth Tambunan 111 400 49
Bintari
Yuniastuti 111 400 52
Hajjah
Nurlaila 111 400 74
PROGRAM
STUDI DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Yogyakarta,
16 Mei 2013
Tim
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………. 1
Daftar Isi……………………………………………….................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... ......... 3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
6
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................
6
1.4 Manfaat
Makalah..............................................................................................
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian .........................................................................................................
7
2.2 Gangguan Haid dan Siklusnya..........................................................................
8
2.2.1 Kelainan Siklus Haid..........................................................................
8
2.2.2 Kelainan Banyaknya Darah dan lamanya
pendarahan....................... 9
2.2.3 Pendarahan Diluar Siklus
Haid........................................................ 10
2.2.4 Gangguan Lainnya...........................................................................
10
2.3 Gangguan Psikologi Menstruasi....................................................................
11
2.4 Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Menstruasi........................................
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran....………………………………………......................................... 14
3.2Kesimpulan………………………………………………………….............. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menstruasi
adalah perdarahan dari uterus karena perubahan hormonal yang teratur atau
berdaur teratur, kira-kira empat minggu sekali (kamus istilah
kebidanan, hal 116)
Menstruasi
atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah periodik darah dan
sel sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.mestruasi di
mulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung
anak, walau pun mungkin faktor-faktor kesehatan lain yang membatasi kapasitas
ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk menstruasi di sebut menopause dan
menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Menstruasi merupakan
bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya
untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh
interaksi hormon yg di keluarkan oleh hipotalamus, kelenjar bagian bawah otak
depan, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal.
Lapisan ini berperan sebagai
penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon
memberi sinyal pada telur di dalam rahim indung telur untuk mulai berkembang.
Tak lama kemudian, sebuah telur di lepaskan kepada indung telur wanita mulai
bergerak menuju tuba falopii terus kerahim. Bila telur tidak di buahi oleh
sperma pada saat berhubungan intim(atau saat insmenasi buatan), lapisan rahim
akan terpisah dari dinding uterus dan mulai meluruh serta akan di keluarkan
melalui vagina.periode pengeluaran darah,di sebut sebagai periodik menstruasi (
menstruasi atau haid), berlangsung 3 hingga 7 hari. Bila seorang wanita menjadi
hamil, menghilang menstruasi bulanan merupakan tanda (walau pun tidak selalu )
bahwa seorang wanita sedang hamil. Menstruasi merupakan siklus bulanan yang
normal pada wanita.Untuk mengenal premenstruasi lebih dalam perlu di mengerti
juga bagaimana siklus menstruasi itu bekerja. Hal ini sangat penting dilakukan
untuk membantu memprediksi dan mengatasi gejala. Siklus menstruasi biasanya di
mulai pada wanita berumur 12-15tahun (menarche) yang terus berlanjut sampai
umur 45-50 tahun (menopause) tergantung berbagai faktor, termasuk kesehatan
wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Kerja
hormon –hormon ovarium(estrogen dan progesteron) di bawah rangsang hormon lobus
anterior hipofisis menyebabkan modifikasi struktur endometrium yang di sebut
siklus menstruasi.pada umunya siklus menstruasi berlangsung sampai
28hari.Siklus normal berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari. Panjang daur
dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya,
dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan
fisik,emosi dan nutrisi wanita tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Siklus
menstruasi wanita bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki
siklus 25-35 hari dan hanya 10-15%yang memiliki panjang siklus 28 hari. Namun
beberapa wanita memiliki siklus tidak teratur dan hal ini bisa menjadi inikasi
adanya masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi di hitung dari hari pertama
periode menstruasi.Hari dimana pendarahan pertama dimulai di sebut sebagai hari
pertama kemudian di hihitung sampai
dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi bulan
berikutnya dimulai.
Dalam
prakteknya, awal siklus dicatat pada saat muncul “darah” menstruasi yaitu
desquamasi endometrium, serpihan pembuluh darah , dan darah. Fase siklus
menstruasi, sebagai berikut : hari pertama sampai hari ke empat sebagai fase
menstruasi , hari ke lima dan hari ke empat sebagai fase proliferasi dan hari
ke lima belas sampai hari ke dua puluh sebagai fase sekresi (luteal).
Hari
ke 1 dalam siklus merupakan awal dari sebuah periode. Sekitar hari ke
5,estrogen membantu lapisan uterus untuk mempersiapkan proses kehamilan
sehingga lapisan uterus untuk mempersiapkan kehamilan sehingga lapisan uterus
(endometrium) akan tumbuh dan menebal. Sekitar hari ke 14, salah satu
ovarium akan melepas sebuah telur. Hal
ini dinamakn ovulasi. Setelah mencapai tahap ovulasi, progesteron akan
meningkat. Pada tahap ini ovulasi, gejala- gejala PMS mulai nampak. Sekitar
hari ke 28, telur tidak di buahi oleh sperma, maka hormon progesteron akan
menurun. Hormon progesteron yang menurun yang menurun tersebut menyebabkan
dinding uterus meluruh sehingga terjadi pendarahan yang biasa di sebut dengan
menstruasi. Pada tahap ini gejala PMS
mulai menghilang. Hal ini menandai awal dari awal dari suatu siklus yang baru.
Siklus menstruasi yang akan terus berlanjut.
Pada
permulaan siklus, sebuah kelenjar dalam otak di dalam otak melepaskan hormon
yang di sebut Follicle Stimulating Hormon (FSH) ke dalam aliran darah sehingga
membuat sel sel tersebut tumbuh di dalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel
telur kemudian tumbuh lebih cepat dari pada sel telur lainnya dan menjadi
dominan hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang di sebut estrogen bekerja
sama dengan hormon FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan
kemudian memberi sinyal kepada rahim agar mrmpersiapkan diri untuk menerima sel
telur tersebut. Hormon estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih
banyak di vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan
intim.
Ketika
sel telur telah matang, sebuah hormon di lepaskan dari dalam otak yang di sebut dengan Luteinizing
Horman (LH). Hormon ini di lepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya
pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba fallopi
tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan besar untuk di buah. Sel
telur yang telah di buahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba
falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya ‘’menanamkan diri’’ didalam rahim.
kemudian, sel telur dan memproduksi hormon
Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang dapat dideteksi dengan tes
kehamilan. Hormon tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika sel
telur yang telah dilepaskan tersebut tidak di buah, maka endometrium akan
meluruh dan terjadinya proses mentruasi berikutnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian menstruasi ?
2.Apa saja
gangguan-gangguan haid dan siklusnya ?
3. Bagaimana gangguan
psikologi menstruasi?
4.Bagaimana penatalaksanaan
gangguan psikologi menstruasi?
1.3
Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian menstruasi
2.
Untuk mengetahui gangguan – gangguan haid dan siklusnya
3.
Untuk mengetahui gangguan psikologi menstruasi
4.Untuk
mengetahui penatalaksanaaan gangguan psikologi menstruasi
1.4
Manfaat Makalah
Manfaat Makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Bagi
Kami, Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah psikologi klinik untuk
memperoleh nilai tugas.
2.Bagi
teman sejawat, Makalah ini diharapkan dapat berfungsi sebagai bahan
bacaan terutama tentang gangguan psikologis menstruasi.
3.Makalah
ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi kelompok.
4.Bagi
para bidan maupun calon bidan (mahasiswa/mahasiswi kebidanan), Makalah ini
dapat memberikan informasi tentang bagaimana mengatasi gangguan psikologis pada
masa menstruasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Haid ialah pendarahan secara periodik dan siklik
dari uterus di sertai pelepasan endometrium. Lama haid biasanya 3-5 hari, ada
1-2 hari di ikuti darah sedikit sedikit dan
ada yang 7 -8 hari. Pada setiap wanita biasa nya lama haid tetap sesuai
siklusnya.jumlah darah yang keluar kurang lebih 16 cc.
Sindrom
pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis umum yang
terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan menimbulkan gangguan yang
lebih parah atau yang sering di sebut disforia pramenstruasi( prementural
dysporic di sorder- PMDD). Gejala yang timbul bisa bermacam-macam, mulai dari gejala fisik, psikis, dan psikologis.
Namun gejala tersebut akan hilang saat menstruasi datang.
Haid
atau menstruasi merupaka masalah yang serius bagi anak wanita dan terkadang
bisa menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang,
pembengkakkan lutut, dan perubahan emosi seperti emosi seperti : perubahan
suasana hati , sedih, gelisah dan kecendrungan menangis tanpa sebab jelas. Pada
zaman dulu haid atau menstruasi di anggap sebagai kutukan, sehingga tidak
mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak
wanita itu. Lagi pula mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik seperti
ini juga membawa akibat buruk pada
setiap anak wanita dan memperkuat anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
Dalam hidup,
seorang wanita akan mengalami menstruasi atau haid dimana tidak kurang dari 400
kali terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar
dari menstruasi seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah total besi
yang ada pada orang dewasa.
2.2 Gangguan Haid dan Siklusnya
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal
mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya
pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan
menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1.
Kelainan
siklus
2.
Kelainan
banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3.
Pendarahan di
luar haid
4.
Gangguan
lainnya
2.2.1
kelainan siklus haid
1.
Oligomenore
Merupakan
suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 35
hari.
2.
Amenore
Merupakan
suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 90
hari. Amenore adalah keadaan tidak adanya haid haid untuk sedikitnya 3 bulan
berturut turut. Pada umumnya amenore di bedakan menjadi dua yaitu :
1)
Amenore primer
Dikatakan amenore primer yaitu apabila seorang
wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah haid. Amenore primer pada umumnya
mempunyai sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk di ketahui seperti
kelainan kogenital dan kelainan genetik.
2). Amenore
sekunder
adalah penderita pernah mendapat haid tetapi
kemudian tidak pernah mendapat haid lagi. Amenore sekunder lebih banyak di sebabkan
karena gangguan gizi, gangguan metabolisme, keganasan, penyakit infeksi dan
lain lain. Selain itu terdapat juga amenore yang fisiologis yaitu yang terdapat
dalam masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah
menopause.
3.
Polimenore
Merupakan
suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya waktu siklus kurang dari 21
hari. Pada poligomenore siklus haid lebih pendek dari biasanya yaitu kurang
dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid
biasa.poligomenore dapat di sebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan
gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal, adanya kongesti ovarium
karena peradangan, dan endometriosis.
2.2.2
Kelainan Banyaknya Darah dan
Lamanya Perdarahan
1.
Hipermenorea (menoragia)
perdarahan
menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).
Pada bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap
jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan
terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, atau hiper plasia
endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat ditetapkan
pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan
(Chandranita, 2009)
2.
Hipomenorea
perdarahan
menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini
siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi
jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan
gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit
tertentu (Chandranita, 2009).
2.2.3
Pendarahan
Di luar Haid
Perdarahan
yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi (metroragia). Pendarahan ini disebabkan oleh
keadaan yang bersifat hormonal
dan kelainan anatomis. Pada kelainan
hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus
hipofise, ovarium ( indung telur )
dan rangsangan estrogen dan
progesterone dengan
bentuk pendarahan yang terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus dan pendarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak seimbangan hormon tubuh ,yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau
hormon estrogen yang tinggi.
2.2.4 Gangguan lainya
Dismenorea
merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya
luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat
peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin
yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang
akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi (Robert&David,2004;Nur,2010).
hanya
dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan Dimenorea terdiri dari
primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan 15 %
diantaranya mengalami nyeri yang hebat.
a) dimenorea
primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3
tahun setelah menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun
dengan bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada
Rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang (Kasdu,2005).
b) dismenorea sekunder, gangguan
haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan dengan kandungan,
misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan,
kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan disekitarnya.
Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis,
peradangan tuba falopi,
pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau
tampon. Kondisi demikian (Kasdu,2005).
2.3 Gangguan
Psikologis Menstruasi
Pada masa menstruasi banyak sekali
terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi
pada saat menstruasi yaitu
1. kecemasan atau ketakutan
terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap menstruasi. Maksudnya
disini jika keregangan dan kecemasan ini
secara terus menerus serta berlebihan serta tidak segera diatasi maka akan
menimbulkan fobia pada menstruasi.
2. Merasa
terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. Wanita
akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini
misalnya saja wanita akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas
olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
3. emosi
meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecendrungan untuk menangis
karena hasutan yang sangat kecil sekali pun merupakan ciri khas spada masa menstruasi. Pada masa ini
anak wanita akan merasa khawatir dan mudah marah.
4. hilangnya
kepercayaan diri. anak remaja khususnya yang tadi nya sangat yakin pada diri
sendiri, tetapi pada saat menstruasi rasa percaya diri akan berkurang dan akan
merasa takut gagal karena daya tahan tubuh atau fisiknya akan menurun. Keluhan
yang sering di alami adalah kram atau kejang otot, sakit perut, sakit pinggang,
dan pusing.
5. Merasa gelisah dan gangguan tidur.
Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami gangguan atau masala susah
tidur atau insomnia.
2.4
Cara Mengatasi Gangguan Psikologis
Menstruasi
Cara mengatasi gangguan-gangguan
psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling
pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan
tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor
ini yaitu sebagai berikut:
1. Memberi
penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita
yang subur.
2. Memberi
informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks
karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan
membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah
terjadinya gangguan fisiologis.
3. Memberikan
saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan
melakukan kompres air hangat pada bagian perut.
4.
memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat
membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga
mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
4. Memberikan
support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak
merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pada
masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik
maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan
tergangguanya aktivitas-aktivitas dari wanita yang mengalami gangguan
menstruasi tersebut.
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal
mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya
pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan
menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1.
Kelainan
siklus
2.
Kelainan
banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3.
Pendarahan di
luar haid
4.
Gangguan
lainnya.
Pada masa menstruasi banyak sekali
terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi
tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :
1. kecemasan
atau ketakutan terhadap menstruasi.
2. Merasa
terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
3. emosi
meninggi.
4. hilangnya
kepercayaan diri
5. Merasa
gelisah dan gangguan tidur.
Peran atau tugas tenaga kesehatan
sebagai konselor untuk membantu klien mengatasi gangguan psikologis menstruasi
yaitu sebagai berikut:
1. Memberi
penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap
wanita yang subur.
2. Memberi
informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks
karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan
membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah
terjadinya gangguan fisiologis.
3. Memberikan
saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan
melakukan kompres air hangat pada bagian perut.
4.
memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat
membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga
mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
4. Memberikan
support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak
merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.
3.2 Saran
Setelah
mempelajari materi ini di harapkan tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat
membantu klien dalam mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi
dengan cara memberikan konseling kepada klien bahwa menstruasi merupakan hal
yang fisiologis di alami oleh seorang wanita.
DAFTAR
PUSTAKA
Notoatmodjo,
Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku
Kesehatan.
Rineka cipta.
Sarwono, Sarlito W.2003. pengantar umum psikologi. Jakarta :
PP IBI,
Tyastuti,
Siti. 2009. Komunikasi Dan Konseling
Dalam Pelayan Kebidanan.Yogyakarta
: Fitra Maya.
Kasus
:
Chika 21 tahun belum menikah,bekerja
sebagai karyawan Bank BNI, mengaku setiap mendapat haid selalu merasa nyeri
perut, sakit pinggang, dan perasaannya sangat sensitif. Meskipun nyeri perut
yang di rasakan chika tidak terlalu hebat, namun dia merasa sangat terganggu
dengan menstruasinya dia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Tugas
kita sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan membantu klien kita dalam mengatasi masalahnya dengan
memberikan konseling :
1. Memberi
penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap
wanita yang subur.
2. Memberi
informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks
karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan
membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah
terjadinya gangguan fisiologis.
3. Memberikan
saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan
melakukan kompres air hangat pada bagian perut atau kita bisa memberikan obat
analgetik untuk mengurangi nyeri perut klien.
4.
memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat
membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga
mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
No comments:
Post a Comment